Bagaimana tulisan kamu? Iya kamu? Masih semangat untuk menulis?
Sebagai penulis pemula, “mood” terkadang menjadi alasan untuk membuat diri kurang bertahan dalam menulis. Jika sudah terbiasa dalam menulis, tidak ada kata mood dalam menulis. Karena menulis bukan lagi didasarkan seberapa mood atau tidaknya kita, tapi seberapa kita mampu untuk terus menulis dalam kondisi apapun. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan terutama sebagai seorang penulis pemula untuk menjaga rasa nyamanmu dalam menulis.
Hal dasar sebagai seorang penulis kembali ke niat. Semua apa yang dilakukan baik dan buruk tergantung pda niatnya. Jika kamu sebagai penulis pemula niat utama untuk menulis agar tenar bisa terkenal dimana-mana, bisa jadi itu akan maeruntuhkan dengan cepat mood yang kamu punya. Jika itu yang menjadi hal utama kamu akan kesulitan bisa konsisten sebagai seorang penulis. Karena, jika kamu sudah memiliki sebuah tulisan tapi respon orang sedikit, dan kamu masih belum terkenal dengan tulisanmu akan membuatmu frustasi dan berpikir bahwa menulis tidak mampu membuat terkenal. Perbaiki lagi niatmu.
Berbeda dengan orang yang berniat menulis dengan tujuan kebaikan. Mau terkenal atau tidak yang penting tulisannya bisa dibaca orang dan mampu menjadi jembatan untuk berbuat kebaikan. Jika niat yang seperti ini, seorang penulis akan terus menulis apapun kondisinya. Karena yang dia niatkan bukan untuk membuat dirinya terkenal atau menjadi tenar. Melainkan tulisannya bisa bagus dan bermanfaat bagi orang banyak.
Perbaiki lagi niatmu untuk menulis. Utamakan kualitas tulisan dan kemampuan menulismu daripada mengejar sesuatu yang belum pasti. Karena seorang penulis dapat dikenal melalui tulisannya yang baik bukan penulisnya yang terkenal.
2. Perkuat Alasan Kenapa harus menulis?
Kenapa kamu harus menulis? Pernah tanyakan kepada diri sendiri, atu bertanya kepada mereka yang sudah memulai untuk menulis sebelum kamu? Setiap orang punya alasan sendiri untuk menulis, alasan ini yang akan membuat diri kamu terus menjaga rasa kuat untuk tetap menulis.
Kembali temukan alasan kenapa kamu mau menjadi seorang penulis. Apakah hanya untuk coba-coba menulis, mengisi waktu luang, ingin menjadi seperti mereka yang terkenal, atau ingin membuat tulisan yang berguna untuk orang banyak?
Hampir sama dengan niat, dengan alasan kuat dan niat yang baik, kamu akan bisa mempertahankan rasa kuat untuk bisa terus menulis. Tanpa perlu mengatur mood, cukup mengatur diri agar bisa terus menulis. Sudah temukan alasan menulis? Saatnya lanjutkan dirimu untuk menulis.
3. Hindari Virus menilai karya sendiri
Hahaha. Kenapa tertawa di awal kalimat pada sub bab ini? Lucu saja. Hampir mirip seperti minder. Hal ini hanya terjadi pada setiap penulis. Terutama penulis pemula terlalu sering melakukan hal ini.
Ketika kamu sebagai penulis pemula sudah membaut sebuah tulisan utuh entah itu cerpen, novel, puisi, atau apapun kamu mulai melihat kembali tulisan itu. Ketika ingin ikut lomba menulis, kamu melihat lagi sendiri tulisan dan mulai ada rasa keraguan pada dirimu. Ada banyak hal yang terlintas dipikiran ketika melihat kembali naskah tulisan yang sudah dibikin, dan banyak ketakutan yang mulai muncul.
Tulisan kurang bagus, ceritanya kayaknya kurang menarik, nggak layak dipasaran. Itu semua penilaian yang terlintas. Namun anehnya yang menilai itu adalah diri sendiri, padahal belum dibaca orang lain, bahkan belum dikirmkan.
Ingat tugas kita sebagai penulis adalah menulis, dan tulisan kita ditujukan untuk membaca. Untuk mengetahui sebarapa layak dan bagus tulisan kita itu urusan pembaca dan tidak perlu kamu pusing memikirkan tulisanmu. Jika ketakutan itu yang muncul maka rasa menulismu pun akan hilang. Menulislah untuk meningkatkan rasamu, dan biarkan tulisan itu menjadi baik dengan sendirinya.
4. Bukan saatnya menunda
Saatnya menulis. Penundaan bisa menghilangkan rasa menulis yang baik. Ketika kita menunda satu waktu menulis, satu rasa menulis perlahan juga mulai menghilang. Ketika terlalu sering menunda menulis maka momentum untuk merasakan nikmatnya menulis akan hilang, dan menumbukannya lagipun akan susah
Paksakan diri untuk terus bisa menulis, bisa di buku atau media lain yang dijadikan tempat untuk menghasilkan tulisan. Nikmati prosesnya dengan terus memaksakan diri. Sebagai langkah awal hal ini memang akan terasa sulit, namun dengan rutinitas yang terus berlanjut, akan ada masanya membuat kita menjadi nikmat dan enak untuk menulis.
Terus lakukan hal itu. Keika terbersit untuk menundanya, saat itu pulalah waktu yang tepat untuk menulis. Dengan membunuh waktu menunda setiap momentnya, saat itulah kamu mulai menumbukan rasa untuk terus menulis. Jangan tunda nanti atau besok, menulislah sekarang juga.
Memang tidak mudah untuk merasakan asyiknya menulis, apalagi kalau kita penulis pemula. Berikan cinta dan jiwa di setiap waktu kita menulis. Jangan pernah membuat hal itu menjadi susah.
Bayangkan katika membuat novel, kamu hadir disetiap cerita yang berjalan. Nikmati suasana yang sedang kamu tulis, seakan-akan kamu sendiri yang sedang mengalaminya. Bayangkan tempat-tempat indah yang kamu tuliskan dalam cerita menjadi tempat singgah saat menulis. Buatlah dirimu benar-benar hadir di dalam cerita tulisanmu. Begitu juga dengan cerita pendek. Anggap saja, kamu sedang menyaksikan cerita singkat yang terjadi di depanmu. Atau mungkin kamu sedang mendongeng kepada orang-orang tentang sebuah cerita.
Ketika menulis buku non-fiksi juga seperti itu. Kamu yang menuliskan cara-cara berbisnis yang baik, masukkan jiwamu seolah-olah kamu memang sedang berbicara kepada orang banyak tentang cara-cara berbisnis. Rasakan kehadiran orang yang mendengar penjelasan dan arahan darimu. Masukkan rasa itu ketika kamu sedang menulis, sehingga setiap kamu melakukannya tak ada rasa bosan dalam proses menulis yang kamu lakukan.
6. Temukan waktu yang pas saat menulis
Nah, dalam menulis kita juga harus mencari waktu yang pas untuk bisa menulis dengan efektif dan baik. Bisa jadi ada orang yang lancar melakukan sesuatu di malam hari, ada yang bisanya di pagi hari atau bahkan dini hari. Setiap orang memiliki moment waktunya masing-masing.
Temukan waktu yang paling ideal bagimu untuk menulis. Cari kondisi terbaik untuk menulis dan menuangkan ide yang bersemayam dikepalamu. Kalau kebanyakan orang mengatakan waktu paling baik adalah setelah ssubuh atau sepertiga malam. Disana keika kinerja otak sedang sangat baik. Namun kamu bisa menemukan gaya sendiri, bisa jadi siang hari, atau sore hari waktu yang terbaik untuk melakukannya. Setiap orang memiliki gaya berbeda, yang terpenting temukan gayamu temukan waktumu.
7. Cari suasana baru
Untuk meningkatkan rasa menulis yang ada pada diri sendiri, bisa dengan menggunakan pola atau rasa yang berbeda dari biasanya. Mungkin kamu merasa bosan ketika selalu mengetik atau membuat tulisan di dalam rumah atau di depan meja kerja biasanya. Boleh jalan-jalan ke pantai atau ke danau. Bisa mulai mencoba menulis disana untuk lebih santai. Atau keluar kota bila perlu, membuat tulisan dari catatan perjalanan yang bisa dijadikan bahan ketika pulang.
Cobalah untuk mengekslpore diri lebih jauh. Ikut komunitas dan bergabung dengan teman-teman yang sama-sama suka menulis. Buka pikiran lagi untuk bisa melihat pandangan lebih luas. Kembangkan diri terus untuk bisa membuat diri tidak hanya melihat layar dan dinding dirumah. Ada banyak hal yang bisa untuk terus kamu ubah dan kembangkan. Karena dunia tidak hanya sebsar biji kelereng?
8. Ingat Target
Nah untuk memusatkan rasa menulis yang terus terpacu, jangan lupakan target menulis. Jika kamu sebagai penulis pemula sudah tentu punya target kapan tulisanmu akan diselesaikan. Dengan target itu akan membuatmu disiplin dan merasakan bahwa menjadi seorang penulis adalah hal yang tidak cukup dilakukan sekejap mata.
Mungkin akan ada saatnya kamu merasa kurang pas dan lelah untuk menulis. Tapi ingat lagi tujuan dan target yang kamu buat di awal. Itu bisa membuat dirimu untuk terus mempertahankan rasa menulis. Memang awalnya akan ada rasa keterpaksaan melakukannya. Namun bertahanlah dengan rasa terpaksa itu. Akan ada titik dimana rasa itu mnjadi ssebuah kenikmatan yang bukan lagi jadi paksaan.
Target akan meluruskan jalan yang ingin kamu capai. Bagaimanapun kondisinya dengan target yang jelas, jalan yang kamu lakukan juga kan menjadi jelas. Terus menulis dan ciptakan suasanamu.
Sistem dalam Menulis Menulis itu susah-susah, gampang. Iya, nggak, sih? Susahnya; banyak kaidah yang harus diikuti. Kaidah ini berhubungan dengan aturan-aturan yang harus dipenuhi saat menulis, baik itu pemakaian tanda bacanya, jenis huruf, akronim, dan masih banyak lagi. Ilmu-ilmu tersebut... Selengkapnya
Kerangka Cerita – Mengarang merupakan kegiatan mengumpulkan ide atau gagasan utuk dituliskan menjadi sebuah karya tulis kreatif. Cerita yang dihasilkan dari proses mengarang berbobot, rapi, dan terstruktur, siapa yang tidak menginginkan itu? Hal tersebut menjadi hal yang sangat diinginkan dan... Selengkapnya
Cara Penyuntingan Naskah – Setelah naskah selesai ditulis, langkah yang harus kamu lakukan pada naskahmu adalah proses penyuntingan atau editing. Proses ini tak kalah pentingnya, dengan dilakukan proses editing sebuah naskah akan diolah menjadi tulisan yang lebih matang lagi, lebih... Selengkapnya
8 Komentar untuk Tips dan Trik Menjaga Mood dalam menulis
Ya mungkin bukan mood nya tapi dari awal tidak punya target
Semangat buat target nya mas Hotama
Thanks yah. Artikelnya cukup bermanfaat.. dan semoga saja aku bisa menjadi seorang penulis yang baik 🙂
Baik sama-sama mbak Nurazizah.. Semoga bermanfaat dan semangat terus ya..
Saya merasa yang anda jelaskan diatas semuanya benar. Saya ada diposisi itu, mulai dari niat sampai target yang selalu melenceng. Terima kasih tips nya, semoga saya bisa menyelesaikan tulisan dengan baik sesuai artikel anda..aamiin
Thanks atas artimel yg telah dibagikan ini, semoga saya bisa memulai menulis kembali.. Aamiin,
Sukses terus buat para penulis dancalon penulis 😊
aamiin.. ^_^