Syarat Tulisan Yang Benar

Menulis merupakan sarana dalam berpendapat mengeluarkan ide dan gagasan, menumpahkan imajinasi dalam bentuk rangkaian kata yang berupa kalimat. Aktivitas ini tak akan lepas dari aktivitas harian kita. Terkadang, dalam situasi tertentu kita benar-benar dituntut untuk menulis yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku pada suatu tulisan.

Mengenai konsep yang membahas tentang tulisan yang baik, mungkin hampir semua orang mampu melakukan artivitas ini. Namun, untuk menuliskan tulisan yang benar, ini menjadi tantangan tersendiri bagi para penulis, terutama penulis pemula. Ketika sudah menulis dengan nyaman dan baik, mungkin ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam tulisan, yaitu membuat tulisan menjadi benar.

Tulisan yang benar tentunya juga merupakan tulisan yang berkualitas. Dalam menuliskan sesuatu yang berkualitas, tentu kita tidak akan sembarangan menulis saja. Lantas, bagaimana agar tulisan kita tidak hanya menjadi tulisan yang baik namun juga benar? Tentu, ada banyak yang lebih detail lagi yang perlu diketahui dan diperhatikan untuk membuat tulisan menjadi benar.

Berikut, syarat-syarat wajib dalam menulis tulisan yang benar:

Pertama, Stuktur Tulisan.

Struktur tulisan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan jenis dan bentuk pada pola kalimat yang digunakan disuatu tulisan. Struktur kalimat tidak selalu membicarakan kaidah berurutan seperti: Subjek (S) + Predikat (P) + Objek (O) + Keterangan (K) tetapi saat ini banyak sekali kalimat yang tidak mengikuti kaidah tersebut. Meski begitu, tulisan yang terdapat pada struktur masih mampu dipahami dan diartikan dengan baik.

Struk tulisan yang terdapat dalam naskah yang kita buat haruslah diperhatikan dengan benar,  karena walaupun tulisan kita sudah menarik dan baik, namun jika susunannya kacau balau tentunya akan membuat pusing membacanya. Untuk itu, dalam suatu tulisan ciptakanlah tulisan-tulisan yang terarah

Kedua, Perhatikan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan Typografi.

Berikutnya perhatikan Ejaan dan typo. Kita terkadang kurang mendalami dan mengetahui hal seperti ini sehingga membuat tulisan kita yang menarik jadi terasa berlubang. Jangan anggap remeh hal ini. Jika ingin memiliki tulisan yang baik tentunya hal seperti ini pun harus kita ketahui.

Ejaan merupakan ketetapan dan kaidah-kaidah yang perlu dipenuhu dalam menulis. Aturan tersebut meliputi bentuk tanda baca, seperti penempatan tanda titik (.) yang tepat, penempatan tanda koma (,) yang sesuai, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, dan masih banyak lagi.

Ejaan di dalam bahasa Indonesia sudah berubah-ubah dari zaman dahulu. Ejaan pertama kali digunakan dalam bahasa Indonesia yaitu Ejaan van Ophuysen (1901 hingga bulan Maret 1947), Ejaan Republik (mulai berlaku pada tanggal 19 Maret 1947), Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo (hasil perumusan ejaan Melayu dan Indonesia pada tahun 1959), Ejaan Baru, Ejaan Yang Disempurnakan (berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015), dan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (saat ini). Nah, sekarang yang berlaku itu EBI ya, Sobat. Jangan  kalian malah menggunakan ejaan republik pada tulisan kalian, hehe.

Jika, Sobat masih belum punya buku tentang Ejaan Bahasa Indonesia ini, kamu bisa mengakses langsung pada halaman-halaman daring yang sudah menyediakan Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Lebih simpel, bukan? Jadi, Sobat tidak perlu susah-susah bolak-balik kertas lagi.

Ketiga, Tujuan Tulisan yang Jelas.

Buatlah tulisan yang benar-benar runtut sehingga tidak membuat bingung dan pusing pembaca. Jika beralasan, “tulisanku tidak perlu dibaca orang lain” sehingga membuat tulisan yang asal-asal itupun tidak menjadi bagus, karena kita kurang mampu menghargai diri sendiri dengan tidak memberikan yang terbaik kepada diri sendiri.

Hal-hal sederhana dalam menulis inilah yang mampu menunjang kemampuan dan kualitas tulisan kita agar menjadi lebih baik dan terus berkembang. Jika sudah paham, saatnya kita MENULIS, dan inilah langkah-langkah yang bisa Kamu gunakan untuk memulai tulisan hebatmu.