Cerita Pendek – Kamu yang gemar menulis, tentu tidak asing dengan jenis tulisan ini. Jangankan si gemar menulis, mereka yang tidak pernah menulis fiksipun pasti juga tahu tentang CERITA PENDEK atau yang popular dengan akronim CERPEN ini. Sebab, cerpen masuk ke dalam pembelajaran sekolah, dari SD-SMA pun selalu bertemu dengan materi CERPEN dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bayangkan betapa penting dan popularnya si master jenis tulisan yang bernama cerpen ini!
CERPEN adalah Cerita yang pendek!
Saya tahu, tanpa dibahas sekalipun…pasti kalian sudah bisa menjabarkan apa itu CERPEN. Cerita pendek atau yang biasa disebut cerpen merupakan salah satu karya sastra berbentuk prosa, berisikan karangan naratif fiktif yang dapat dibaca sekali duduk. Jumlah kata di dalam cerpen relatif sedikit, dengan maksimal 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Cerpen memuat tentang kisah hidup manusia yang diceritakan secara ringkas, cenderung padat, dan langsung pada tujuannya. Isi cerpen umumnya hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh pada situasi tertentu yang penuh konflik, peristiwa, dan pengalaman. Sama seperti karya prosa lainnya, di dalam cerpen juga mengemban tentang alur. Nah kali ini materi pertama yang akan kita bahas adalah tentang struktur alur.
Baca juga: Panduan Menulis Cerpen Yang Baik dan Benar
Struktur cerpen merupakan langkah-langkah ataupun tahap-tahap yang membentuk narasi kisah di dalam cerpen. Struktur pada cerpen ini mirip sekali dengan struktur yang ada di dalam teks narasi yang membentuk kisah yang dibawakan. Akan tetapi, jika dilihat berdasarkan persfektif intrinsik, maka struktur cerpen sangat berkaitan dengan alur di dalam cerpen. Jika perspektif kita menggunakan unsur intrinsik yang merupakan unsur pembentuk cerpen, maka struktur ini terdapat dalam alur pada sebuah cerpen.
Abstrak merupakan gambaran awal yang membahas pristiwa, situasi, dan unsur lain di dalam cerpen. Tahapan abstrak ini bisa dikatakan sebagai ide kasar penulis, tujuannya untuk mengundang rasa penasaran para pembaca. Untuk itu, dalam menulis cerpen diharapkan agar memberikan pengembangan abstrak yang baik supaya dapat mengundang pembaca untuk tertarik membaca cerita selainjutnya. Sebaliknya, jika abstrak yang dibaca pertama kali oleh pembaca sudah membosankan, otomatis mereka tidak akan berminat untuk membaca kelanjutan cerita yang buat. Pada tahapan struktur ini bersifat optional, artinya boleh ada di dalamcerrita namun juga boleh tidak.
Orientasi merupakan pengenalan setting dan latar cerita baik segi waktu, tempat maupun suasana. Selain itu, tahapan struktur ini berfungsi untuk memulai tanda-tanda pengantar, mengatur adegan yang berbeda, perkenalan tokoh, dan menjelaskan hubungan antar tokoh.
Komplikasi merupakan awal konflik mulai bermunculan. Konflik yang dibahas berupa masalah, pertentangan, dan kesukaran-kesukaran lain yang menghalangi tokoh. Urutan kejadian yang terdapat di dalam konflikasi ini berhubungan dengan sebab-akibat konflik terjadi. Untuk itu, dalam tahapan ini karakter dan watak tokoh biasanya lebih terlihat.
Pencapaian konflik ini berhubungan dengan berbagai masalah yang terjadi, peristiwa yang menantang, perbedaan pendapat, dan kesukaran yang terus berkembang dan hampir mencapai puncaknya.
Puncak konfilik merupakan bagian cerita yang paling mendebarkan dan masalahan yang mencapai batasnya. Struktur ini adalah bagian yang paling mendebarkan. Biasanya, plot yang terjadi pada bagian ini berisikan keberhasil ataupun kegagalan tokoh, serta perubahan nasib dari tokohnya baik itu yang dibahas itu tokoh antagonis dan protogonis.
Evaluasi merupakan tahap dari penyelesaian konflik. Dalam tahapan ini, konflik pada cerita mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju pada tahap akhir.
Pada fase struktur ini biasanya dapat mengantarkan pembacanya pada tahap akhir dianggarkan konflik bisa berhasil dihentikan sesuai keinginan atau tujuan tokoh utama. Biasanya evaluasi ini adalah konflik atau masalah lain yang telah terjadi sejak solusi diperkenalkan.
Tahapan struktur ini berisikan penjelasan dan evaluasi akhir dari cerita.
Dalam bagian ini berisikan sikap atau variasi nasib yang dialami oleh tokoh. Bagian ini merupakan akhir atau penyesaian konflik secara utuh.
Koda adalah penutup ataupun akhir dari seluruh pembahasan cerita. Dalam tahapan struktur ini berisikan nilai dan pembelajaran berdasarkan makna yang diserap di dalam teks cerpen yang dibaca. Koda juga memuat pesan dan amanat yang menjadi intisari yang bisa dipetik pembaca dan juga interpretasi penulis mengenai kisah yang disampaikan. Struktur ini juga bersifat optional karena tidak semua cerpen memiliki koda, apalagi cerita serius yang bersifat tidak ingin menggurui dan membebaskan pembaca untuk menyimpulkan sendiri.
YUK CEK SEPUTAR PENERBITAN!
Terkadan, penjelasan mengenai bagian dari struktur cerpen yang sudah dijelaskan di atas seakan membuat cerpen harus berjalan dengan linear dan kaku. Namun, di dalam cerpen struktur alur ini sebetulnya tidak harus selalu terjadi. Ada juga cerpen yang mendahulukan konflik dimulai dengan menampilkan puncak konflik dalam cerita tersebut terlebih dahulu.
Misalnya, pada cerita misteri yang cenderung memulai cerita dengan menampilkan komplikasi atau puncak konfliknya terlebih dahulu. Setelah itu menampilkan unsur komplikasi barulah orientasi dimulai dan akhirnya resolusi muncul seiring pecahnya berbagai misteri yang muncul dari awal struktur cerpen. Nah, pada intinya, susunan struktur alur dalam sebuah cerpen sangatlah bergantung pada kebutuhan cerita serta kekreatifan dan inovasi dari penulisnya.
Selain berurutan sesuai dengan strukturnya, alur pada sebuah cerpen juga bisa disusun secara linimasa atau urutan kronologis cerita. Dalam hal ini, susunan naratif waktu pada alur sebuah cerpen dikategorikan menjadi tiga alur, yaitu:
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Mengedit Naskah Sendiri
Secara kualitatif, atau berdasarkan kualitas yang dimiliki dari struktur cerpen secara keseluruhan, alur dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni:
Pengertian Drama: Pernahkah kamu membaca teks drama atau justru memerankannya langsung di atas pentas? Jika kamu sudah melewati masa-masa menjadi anak sekolahan pasti pernah kan dong ya. Mungkin, dari sebelum sekolah saja banyak sekali anak-anak yang sudah tahu tentang drama... Selengkapnya
Sebuah karya Fiksi – Tak sulit untuk menemukan buku-buku fiksi dimasa sekarang. Jika kita berjalan-jalan ke perpustakaan ataupun toko buku, terlihat buku fiksi merupakan buku yang paling sering diburu untuk diborong atau dipinjam. Buku fiksi cukup laris dibandingkan dengan karya-karya... Selengkapnya
Antara Indie dan Mayor – Pernahkah kamu mendengar orang-orang menyeburkan antara penerbit mayor dan indie? Apalagi seseorang yang memang suka menulis dan bermimpi untuk menerbitkan buku. Pasti orang-orang seperti ini sibuk membicarakan antara mayor dan indie. Nah, jika kalian masih... Selengkapnya
1 Komentar untuk Teknik Pengembangan Alur pada Cerpen