Beranda » Fiksi » Mengenal Lebih Dalam Seputar Dunia Fiksi

Mengenal Lebih Dalam Seputar Dunia Fiksi

T Diposting oleh pada 16 May 2016
F Kategori
b 2 komentar
@ Dilihat 7122 kali

Jika kita berbicara tentang fiksi, maka tidak akan lepas dari karya sastra karena fiksi dan sastra adalah satu kesatuan terikat dan tidak akan mungkin bisa dipisahkan. Altenbernd dan Lewis (1966: 14) menyatakan bahwa fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasi hubungan-hubungan antarmanusia.

Abrams (1981: 61) berpendapat bahwa yang membedakan karya fiksi dengan karya nonfiksi, yaitu tokoh, peristiwa, dan tempat yang disebut-sebut dalam karya fiksi bersifat imajinatif sedangkan pada karya nonfiksi bersifat faktual. Untuk itu, dapat kita simpulkan bahwa karya fiksi adalah sebuah tulisan yang melibatkan kisah atau karangan yang bersifat imajinatif yang menyangkut kehidupan yaitu memiliki tokoh, pristiwa, dan tempat.

Isi yang dikandung dalam karya fiksi tidak hanya menyangkut hal-hal  yang bersifat imajiner atau fantasi saja. Pembahasan dalam karya fiksi secara tak langsung terkoneksi dengan sejarah dan kejadian nyata yang tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-harinya.  Hanya saja, tulisan-tulisan fiksi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut lebih diimprovisasikan menggunakan bahasa dan diksi yang imajinatif, sehingga imajinasi pembaca akan membayangkan kejadian yang ada di cerpen setelah membacanya.Karya Ilmiah, Nonfiksi, Refrensi, Feature

Untuk mengenali fiksi lebih mendalam, kita akan membahas fiksi berdasarkan ciri-cirinya berikut ini:

  1. Bersifat rekaan atau khayalan berdasarkan pemikiran-pemikiran penulis untuk mencapai imajinasi pembaca.
  2. Kebenaran yang tidak mutlak atau tidak bersifat nyata.
  3. Bahasa bersifat konotatif atau tidak sebenarnya, dalam arti lain karya fiksi biasanya berisikan kata-kata bermajas
  4. Tidak memiliki sistematika yang baku
  5. Bertujuan untuk menyentuh emosi dan perasaan pembaca.
  6. Memiliki pesan moral dan amanat.

 

Berdasarkan jenisnya, cerita fiksi terdiri atas 3 bentuk, yaitu:

  1. PROSA

Prosa berasal dari bahasa Latin, “prosa” yang berarti “terus terang”. Prosa adalah suatu karya tulis yang menceritakan kehidupan yang bersifat imajinatif. Di dalamnya memuat alur kehidupan yang diceritakan dengan kecenderungan apa adanya. Jenis-jenis prosa, yaitu:

a. Prosa Lama

  • Dongeng

Cerita yang berasal dari hasil khayal manusia dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dongeng sudah ada sejak zaman dahulu dan dieritakan secara turun-temurun. Hingga saat ini pun dongeng masih sangat populer dikalangan masyarakat, dan menjadi cerita yang sangat digemari sebagai pengantar tidur untuk anak-anak. Dongeng meliputi: Fabel (Cerita bertokoh binatang, contohnya: Si Kancil), legenda (asal mula terjadinya tempat, contohnya: Legenda Danau Toba), Mite (kepercayaan yang berlatar belakangkan sejarah maupun cerita yang sudah dipercayai sejak zaman dahuhu, contohnya: Nyi Roro Kidul), Parabel/Cerita Perumpamaan (cerita yang mengandung perumpamaan, kiasan, ibarat yang berfungsi untuk memberi nasihat dan mendidik, contohnya Memberikan Nasihat Orang Pelit Dengan Cerita Seorang Haji Bakhil), Sage (kisah yang menceritakan keberanian, kehebatan tokoh dalam sejarah, contohnya Cerita si Pitung).

  • Hikayat

Cerita yang berupa searah ataupun roman fiktif yang bertujuan untuk menghibur, membangkitkan semangat, dan sebagainya. Contohnya: Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Hang Tuah, dan lain-lain.

  • Kisah

Berisikan perjalanan seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Contoh: Kisah Abullah Menuju Jeddah, Kisah Perjalanan Abdullah Menuju Negeri Kelantan, dan lainnya.

 

b. Prosa Baru

  • Cerpen

Cerpen adalah prosa yang pendek, mengandung satu konflik, dan dapat dibaca dengan sekali duduk. Sekali duduk di sini maksudnya adalah tidak memerlukan waktu lama, mengingat pendeknya prosa itu.  Jumlah kata di dalam cerpen relatif sedikit, dengan maksimal 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Cerpen memuat tentang kisah hidup manusia yang diceritakan secara ringkas, cenderung padat, dan langsung pada tujuannya.

Cerpen mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai penghidupan, baik secara langsung atau tidak langsung. Sebuah cerpen harus menimbulkan suatu hempasan, suatu kesan dalam pikiran pembaca. Cerpen harus menimbulkan perasaan pada pembaca, bahwa pembaca merasa terbawa oleh jalan cerita, dan cerpen pertama-tama menarik perasaan, baru kemudian menarik pikiran.

Cerpen mengandung rincian dan insiden-insiden yang dipilih dengan sengaja dan yang bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran pembaca.

Beberapa contoh cerpen, antara lain: Laki-laki Sejati karya Putu Wijaya, Cinta Tak Bertuan karya Dewi Lestari, Playboy Berkedok Ikhwan karya Panisia Julita, Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa, Surat dari Israel karya Siti Arfidah dkk, dan masih banyak lagi.

  • Novelet

Novelet berasal dari bahasa Italia novella yang artinya dongeng merupakan salah satu karya sastra yang memiliki bentuk lebih kecil dari novel. Bentuknya persis seperti novel hanya saja yang membedakan adalah jumlah halaman yang terdapat di dalamnya. Jumlah kata yang dimuat dalam novelet berkisar antara 17.500 – 40.000 kata dengan jumlah halaman antara 60 sampai dengan 150 yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam atau lebih untuk menghabiskan seluruh ceritanya.

Contoh novelet: Sematkan Rinduku Di Dadamu karya Mira W.

  • Novel

Secara umum novel dapat didefinisikan sebagai prosa yang panjang yang dibukukan. Di dalamnya terdapat berbagai konflik, yang paling khas dari novel adalah terjadinya perubahan nasib tokoh disebabkan oleh konflik yang dialami di dalam cerita.

Contohnya: Hujan karya Tere Liye, Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia, Stoples Pelangi Ayasofya karya Keken Cana, Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, Ashtin Karimyeva karya Arif A P, Pesantren Impian karya Asma Nadia, Sakura Berguguran di Beranda Makkah karya Eva De, Samudera Setengah Abad karya Khoirunnisa Nurul Habibatulloh, dan masih banyak lagi.

  • Roman

Roman merupakan salah satu bentuk karya sastra berbentuk fiksi yang berisikan pengalaman hidup seorang tokoh, mulai dari ketika ia dilahirkan hingga meninggal dunia. Roman memiliki urutan kejadian yang bersambung antara satu dengan yang lainnya.

 

  1. PUISI

Puisi merupakan salah karya fiksi yang menggunakan kata-kata yang indah, penuh kiasan, dan sepadat-padatnya untuk menyampaikan isi hati, emosi, dan hal-hal mengenai eksplorasi diri. Sayuti (dalam Sukino, 2010: 113) menyatakan bahwa puisi merupakan pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individu dan sosialnya, yang diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga puisi itu dapat membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengarnya.

Puisi juga bisa diartikan sebagai karya fiksi yang indah. Ya, puisi paling kental dengan kata-kata indahnya. Banyak sekali yang menyatakan ‘puitis’ (indah atau diindah-indahkan).

Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru atau modern. Puisi lama terdiri dari pantun, gurindam, syair, dan beberapa puisi lain. Puisi lama adalah puisi yang terikat. Maksudnya, penulisnya terkekang oleh aturan-aturan yang melekat padanya. Pantun misalnya, terdiri dari beberapa syarat.

Setiap bait terdiri dari empat baris.

Bersajak AB AB atau AA AA.

Baris pertama dan kedua adalah sampiran.

Baris ketiga dan keempat adalah isi.

Sedangkan puisi baru atau puisi modern adalah puisi yang bebas. Tidak terikat dengan aturan sebagaimana pantun, gurindam, dan puisi-puisi lama lainnya. Namun, satu yang perlu dicatat, puisi modern menggunakan bahasa yang sangat padat dan singkat. Intinya pada puisi menggunakan bahasa yang sangat singkat untuk menyampaikan maksud yang terbesit dalam hati.

 

  1. DRAMA

Drama terdiri dari dua bagian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama dalam bentuk pementasan. Secara umum drama dapat diartikan sebagai karangan yang menggambarkan kehidupan manusia yang dipentaskan. Drama biasa juga disebut teater.

Drama yang dipentaskan merupakan drama yang dipertontonkan di panggung. Sedangkan drama yang tidak dipentaskan atau naskah drama merupakan tulisan atau teks yang menjadi patokan atau rujukan dalam suatu pementasan drama.

2 Komentar untuk Mengenal Lebih Dalam Seputar Dunia Fiksi

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

a Artikel Terkait Mengenal Lebih Dalam Seputar Dunia Fiksi

Penyajian Tokoh dan Penokohan yang Menarik Bagi Pembaca

T 14 October 2020 F , , , A Author

Tokoh dan Penokohan dalam Tulisan Prosa Fiksi Di dalam tulisan fiksi, terutama yang berbentuk prosa, tokoh  dan penokohan merupakan bagian yang paling mutlak dijadikan bahan pembicaraan. Walaupun pada suatu karangan fiksi baik itu fiksi mini, cerpen, novelet atau bahkan novel,... Selengkapnya

Perbedaan dan Persamaan Novel dan Novelet

T 12 October 2020 F , A admin

Pengertian Novelet  Novelet merupakan salah satu karya sastra berbentu prosa fiksi yang ukurannya lebih kecil dari novel dan lebih besar dari cerpen. Ukuran yang dimaksudkan bukanlah dari segi bentuknya, tetapi dari isi di dalamnya yang biasanya lebih tebal dari cerpen... Selengkapnya

Cara Membuat Cover Buku Menarik Selayang Pandang

T 21 October 2020 F , , , , , , , A Author

Cover yang Menarik – Beberapa hari lalu saya menemani adik saya ke tokoh buku untuk mencari buku refrensi yang memuat tentang teori yang digunakan dalam penelitian skripsinya. Merasa bosan dengan pemandangan yang hanya menyuguhkan buku-buku berisikan teori serius, saya pun... Selengkapnya

+ SIDEBAR

Ada Pertanyaan? Silahkan hubungi customer service kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai jasa/produk kami.