Kerangka Cerita – Mengarang merupakan kegiatan mengumpulkan ide atau gagasan utuk dituliskan menjadi sebuah karya tulis kreatif. Cerita yang dihasilkan dari proses mengarang berbobot, rapi, dan terstruktur, siapa yang tidak menginginkan itu? Hal tersebut menjadi hal yang sangat diinginkan dan menantang seorang penulis. Cerita yang berbobot dan memiliki nilai, rapi, dan terstruktur tersebut juga merupakan tulisan yang diidam-idamkan oleh para pembaca.
Untuk mengembangkan ide cerita, tentunyanya memerlukan kerangka karangan terlebih dahulu agar ide yang didapatkan tersimpan dan tidak melebar kemana-mana, sehingga kamu bisa menuliskan cerita dengan enjoy.
Mendengar kata kerangka mungkin sebagian orang akan membayangkan susunan tulang manusia yang biasa kita temukan dalam pembelajaran biologi SMA. Lalu, bagaimana dengan kerangka cerita? Hehe, berbicara soal kernagka dalam sebuah cerita bisa kita ibaratkan rumah, kerangka adalah pondasinya yang dapat menopang tulisan-tulisan yang akan kita angkat.
Baca Juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Karya Fiksi
Kerangka cerita adalah garis besar ide utama yang kita dapatkan dalam sebuah cerita, ditulis secara terstruktur yang tujuannya adalah untuk tetap berpegang pada ide atau gagasan awal yang sudah kita temukan tersebut. Kerangka umumnya berisikan poin-poin penting yang kemudian digunakan di dalam setiap bab di dalam cerita.
Membuat kerangka adalah kegiatan wajib yang harus dilakukan seorang penulis cerita sebelum membuat sebuah cerita. Sebab, dengan kerangka inilah penulis akan menjaga utuh ide-ide awal yang menjadi prinsip utamanya saat mengalami writer’s block atau keadaan yang akan membuatnya kehidlangan ide saat menulis. Walaupun sebenarnya, poin-poin yang kita tuliskan dalam kerangka menulis masih bisa dikembangkan lagi menjadi cerita yang lebih luas dan bermakna. Nah, buat kamu yang merasa kesulitan dalam menyusun kerangka cerita, berikut tips khusus yang harus kamu lakukan. Mari disimak!
Ide merupakan hasil pemikiran yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan kepada pembacanya. Ide berisikan hal-hal yang konkret atau abstrak, karena memang tidak ada batasan yang mengatur ide seseorang. Sebuah ide atau gagasan datang kepada seorang pengarang secara tiba-tiba dengan waktu yang tidak terduga. Ada baiknya kamu mencatat setiap ide yang muncul di benakmu.
Setelah menemukan banyak topik yang melintas dipikiranmu, pilihlah salah satu topik yang menarik untuk dikembangkan ke dalam cerita yang akan kamu angkat. Atau, kamu juga bisa menggabungkan ide-ide yang sudah kamu kumpulkan tersebut menjadi satu topik ide yang perlu untuk dibicarakan. Jangan terlalu takut dengan tanggapan pembaca, karena setiap cerita memiliki pembacanya tertentu dan setiap pembaca memiliki seleranya masing-masing.
Cara yang efektif untuk menulis sebuah kernagka cerita adalah dnegna menggunakan diagram alur. Yang biasanya sering digunakan dalam cerita adalah diagram alur segi tiga atau lebih dikenal dengan nama Piramida Freytag.
Diagram ini dibagi atas enam bagian: pendahuluan, peristiwa pemicu, tanjakan, klimaks, turunan, dan resolusi. Bentuk pada diagram ini lebih digambarkan menyerupai segitiga atau piramida, dengan pendahuluan menjadi alas dari segita tiga tersebut, diikuti dengan perkembangan peristiwa pemicu dan tanjakan. Ujung dari segitiga tersebut yaitu klimaks cerita, yang kemudian diikuti oleh turunan dan mendatar yaitu resolusi dari cerita.
Jenis pada diagram alur ini sering kali kita temukan dalam sebuah novel untuk membantu atau menyusun suatu peristiwa ke peristiwa lainnya di dalam cerita. Diagram ini berfungsi untuk memastikan ide yang kamu miliki memiliki semua elemen cerita yang diperlukan pada cerita.
Setelah membagi membuat digram alur pada cerita, tulilah poin-poin yang ingin dibahas pada setiap bagian-bagian yang akan dikembangkan di dam cerita. Setiap poin dapat digambarkan mewakili satu bab dalam cerita. Pastikan poin-poin yang sudah kamu buat itu saling berkaitan, dengan demikian akan membuat pembaca semakin penasarn dengan cerita yang kamu buat.
Baca Juga: KARYA TULIS ILMIAH: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Karakteristik, Fungsi, Macam-macam
Meskipun sering kita temui cerita yang dimulai dengan mengungkap peristiwa pemicu, menuliskan pendahuluan yang akan dibahas akan bermanfaat pada penulis nantinya. Menuliskan pendahuluan cerita juga dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi tokoh protagonis serta tema utama di dalam cerita.
Pendahuluan meliputi latar cerita, informasi tentang tokoh utama atau tokoh protagonis, dan perkenalan konflik. Bagian ini mungkin hanya berisi beberapa baris yang akan membahas elemen-elemen atau adegan-adegan yang sebenarnya.
Karakter-karakter yang terdapat di dalam cerita adalah penguat untuk menyuguhkan warna-warna menarik dari cerita yang kamu buat. Buatlah karakter tersebut dengan mendeskripsikan penampilan, tingkah laku, dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita untuk membantu visualisasikan karakter oleh pembaca mengenai cerita yang sedang dibaca. Ciptakanlah karakter yang menarik melalui dialog-dialog yang dilakukan tokoh yang kita buat tersebut tersebut.
KLIK DISINI untuk tahu lebih dalam tentang dunia penerbitan.
Pola struktur naratif pada sebuah cerita terbagi menjadi tiga tahapan penting, yaitu eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Dengan ketiga bagian pola struktur inilah kerangka cerita akan menjadi lebih jelas. Masalah, karakter, dan setting mampu dikembangkan menjadi jenis alur cerita yang beruntun.
Pada tahap inilah awal dari cerita bermula. Melalui eksposisi ini kamu dapat menetapkan tokoh utama dan pendukung, protagonis dan antagonis, masalah dan tujuan, serta aspek ruang dan waktu yang akan dibahas di dalam cerita. Pada tahapan ini juga kamu dapat menciptakan pendahulu atau prolog yang merupakan latar belakang terjadinya cerita. Turning point pertama, yaitu menyuguhkan perubahan narasi karena adanya aksi, peristiwa, atau tindakan tertentu, yang dicatat di tahap ini pula.
Tahap ini merupakan tahap pertengahan. Pada tahap komplikasi ini dikisahkan usaha tokoh utama atau protagonis dalam mencari solusi dari masalah yang menimpanya yang sudah dijabarkan dalam tahapan eksposisi.
Alur cerita pun biasanya mulai berubah arah. Dalam tahapan ini, aksi di luar perkiraan dilakukan oleh karakter utama maupun pendukung. Perubahan yang muncul inilah yang nantinya memicu kedatangan konflik. Konflik yang terdapat di dalam cerita itu sendiri juga sangat penting untuk diperhatikan untuk membuat tempo cerita semakin meningkat menuju klimaks.
Pada pertengahan cerita terdapat midpoint atau titik tengah. Midpoint atau titik tengah ini adalah perubahan arah gerak cerita karena adanya aksi, informasi, atau kemunculan tokoh baru. Bagian akhir tahap ini, biasanya pemeran utama akan menjadi putus asa atau mengalami titik terendah yang menandakan cerita akan masuk ke turning point kedua.
Tahapan ini menceritakan titik ketegangan tertinggi atau klimaks cerita. Setelah klimaks cerita terselesaikan, maka tercapailah menyelesaian atau kesimpulan cerita yang disebut resolusi. Pada sebuah cerita umumnya kerap diakhiri dengan tokoh protagonis mampu mengalahkan pihak antagonis yang menentangnya.
Baca Juga: Tips Menulis Artikel Menarik Bagi Pemula
Tulisan yang baik itu adalah TULISAN YANG DITULIS. Lho kok gitu? Semua orang bisa dong? Jelas! Semua orang dapat melakukan kegiatan menulis karena menulis adalah kegiatan bebas yang bisa dilakukan siapapun. Sebaik apapun tulisan kalo hanya menjadi angan, tidak akan... Selengkapnya
Sebelum menulis inilah 5 langkah yang wajib dilakukan penulis: Kelihatannya sepele namun ini adalah hal penting yang akan membuat tulisanmu menarik atau tidak. Jika niat kamu tulus untuk memberikan manfaat kepada orang lain, tentunya apa yang kamu tulis akan terasa... Selengkapnya
Karya tulis ilmiah atau biasa dikenal juga dengan akronim KTI bukanlah pekerjaan yang asing bagi kalangan masyarakat terpelajar. Baik itu para guru, siswa, dosen, mahasiswa,dan kalangan terpelajar lainnya. Tekhusus mahasiswa sendiri, karya ilmiah adalah hal wajib yang harus dikuasai baik... Selengkapnya
1 Komentar untuk Cara Membuat Kerangka Ide Cerita yang Menarik