MOOD MENULIS – Tak bisa dipungkiri, setiap orang pasti pernah merasakan bad mood, apalagi saat menulis.
Sebagian orang menganggap bahwa mood menulis hanya mitos. Itu hanya alasan klasik dari para pemalas dalam melarikan diri dari menulis. Namun, tak bisa dipungkiri jika menjaga mood saat menulis memanglah hal yang sangat berpengaruh pada minat menulis seseorang.
Ketika suasana hati sedang bagus, tertekan, keadaan yang tidak membuat nyaman hal-hal seperti ini akan menghambat kemampuan otak untuk berpikir dan menalar, sehingga seorang penulis tak mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang bernilai. Sebaliknya, ketika mood menulis jelek, seorang penulis akan merasakan seolah merasa terbebani sehingga jika ia tetap memaksakan diri untuk terus menulis, maka tulisan yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
Dalam ativitas menulis, terkadang para penulis dihadapkan dengan sikap toxic, yakni menulis saat sedang ingin menulis. Apalagi untuk penulis pemula, untuk konsisten menulis tanpa tergantung ada toxic yang mempengaruhi minat menulis sangatlah sulit ditemukan. Mood yang baik, sangat mempengaruhi ‘hidupnya’ sebuah tulisan.
Baca Juga : Penyajian Tokoh dan Penokohan yang Menarik Bagi Pembaca
Mood buruk bisa menyerang siapa pun, kapan serta di mana saja, tergantung dengan pemicunya. Lalu bagaimana cara mengembalikan mood menulis?
Berikut ini akan dikupas secara umum beberapa hal yang bisa kamu lakukan, terutama sebagai seorang penulis pemula untuk menjaga rasa nyamanmu dalam menulis.
Dalam melakukan kegiatan, niat adalah ikwal yang paling utama untuk diterapkan. Niat adalah dasar dari sebuah pekerjaan. Hampir semua aktivitas yang dilakukan, baik dan buruk proses atau hasil yang didapatkan bisa tergantung pada niatnya. Nah, untuk kamu penulis pemula, jika niatmu menulis adalah untuk terkenal, bisa jadi itu akan maruntuhkan cepat mood menulis yang kamu punya.
Berbeda dengan orang yang memang berniat menulis untuk tujuan kebaikan. Terkenal atau tidaknya ia melalui tulisannya, yang penting tulisan yang ia tulis bisa menjadi jembatan dalam berbuat kebaikan. Jika niat menulis sudah bail seperti ini, seorang penulis akan terus berusaha menulis bagaimanapun kondisinya tanpa ada toxic yang mempengaruhi moodnya. Karena, bagi seorang pelaku seni, tekenal atau tenar hanya menjadi bonus dari kerja kerasa yang sudah dilakukan.
Ketika dilanda kemalasan saat menyelesaikan sebuah naskah atau mood menulis mendadak tidak baik dikarenakan sebab yang tidak jelas, langkah yang harus dilakukan adalah menenangkan diri. Ingat kembali tujuan menulis sebenarnya. Apakah tulisan yang ditulis ingin diterbitkan atau hanya menjadi tulisan gersang yang didokumen pribadi milikmu.
Cara yang harus dilakukan berikutnya saat mood menulis jelek, yaitu melakukan hal-hal positif yang menyenangkan. Hal-hal tersebut adalah hal-hal yang dapat merefresh kembali pikirn kita untuk mengusir tekanan yang menghantui atau mengusir rasa bosan menulis.
Hal-hal yang seperti apa? Banyak sekali, bisa mendengarkan musik, menonton film, menonton televisi, mengunjungi tempat-tempat wisata alam. Intinya adalah untuk merefresh otak, bukan melupakan kewajiban kita terhadap tulisan yang harus kita selesaikan.
Kamu juga dapat menyingkirkan hal-hal yang mampu membuat mood menulismu jelek dengan hobi-hobi yang kamu sukai seperti bernyanyi, menggambar, membaca komik dan lain-lain. Hal yang didapatkan, selain mengembalikan mood, kamu juga akan mendapatkan manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan, diantaranya yaitu kemunculan ide-ide terbaru yang akan mendukung kamu penyelesaian yang sedang kamu buat.
Baca Juga: Penggunaan Gaya Bahasa yang Menarik Pada Cerpen
Pepata mengatakan, jika kita ingin menjadi terampil saat berbicara, maka jadilah pendengar yang baik. Begitu pula saat menulis, jadilah pembaca yang baik untuk menjadi penulis yang baik pula.
Untuk mendukung tulisan yang sedang kamu tulis, maka bacalah buku-buku yang berhubungan dengan topik yang kamu buat. Bisa buku-buku fiksi ataupun nonfiksi, atau sempatkanlah diri untuk membaca-baca artikel di internet.
Selain mengembalikan bertambahnya wawasan seputr topik yang kamu angkat, membaca buku ataupun artikel orang lain juga digadang ampuh menghilangkan bad mood seseorang, lho. Tahu, kenapa?Hal ini terjadi karena ketika membaca, wawasan yang didapatkan tidak hanya sebatas ilmu yang akan menukung topik tulisan yang kamu buat, tetapi juga dapat memberikan memotivasi dan menginspirasi dirimu untuk semakin menciptakan tulisan yang menarik yang sedang atau akan kamu buat nantinya.
Bergaul dengan lingkungan yang memiliki visi-misi yang sama seperti yang menjadi visi-misi kita memanglah mutlak untuk dilakukan, terutama bagi kamu yang sedang mencoba berkembang di dunia tulis-menulis. Hendaknya, kamu bergaul dengan orang-orang yang memang berpengaruh dibidang tersebut.
Sharing dengan teman yang memiliki minat dan bakat yang sama, juga dapat mengembalikan mood-mu dalam menulis. Pasalnya, kamu bisa lebih leluasa menceritakan apa saja kendala atau masalah yang kamu hadapi seputar kepenulisanmu dengan beliau. Tujuannya, agar kamu bisa mendapatkan masukan dan saran yang dapat membangun kembali semangat menulismu.
Memilih waktu yang tepat dalam menulis memang menjadi pilihan yang perlu diperlukan. Waktu yang pas untuk bisa menulis dengan efektif dan baik. Bisa jadi, seseorang akan merasa lebih lancar melakukan sesuatu terutama mendapatkan inspirasi di malam hari, ada yang bisanya suasana segar di pagi hari atau bahkan dini hari, bisa jadi juga disore hari sembari menikmati senja. Setiap orang memiliki moment dan waktu terbaiknya masing-masing dalam menulis.
Carilah waktu yang ideal untukmu dalam menulis. Tentukan kondisi terbaik untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang bersemayam di kepalamu. Sebagaian orang, lebih banyak mengatakan waktu paling baik adalah setelah subuh atau sepertiga malam karena kinerja otak sedang sangat baik.
Baca Juga: Tips Agar Menang Lomba Menulis Cerpen
Untuk meningkatkan rasa menulis yang ada pada di dalam diri kita masing-masing, bisa menggunakan rasa atau pola yang berbeda dari biasanya kita lakukan. Rasa bosan terkadang memang sangat mengganggu kinerja otak kita dalam berpikir. Mungkin kamu bosan ketika selalu mengetik, maka cobalah untuk menuliskan tulisanmu menggunakan kertas dan pena yang kemudian baru kamu ketik rampung ke dalam naskah yang sebelumnya sudah kamu buat. Mulailah mengekplor kemampuan lebih banyak. Bukalah pikiran untuk melihat pandangan lebih yang luas mengenai topik yang ingin kau bahas ditulisanmu.
Target adalah hal yang harus dicapai untuk terselesainya suatu urusan. Untuk itu, pusatkan tulisanmu pada target yang akan kamu capai. Jangan lupakan target yang harus kamu lakukan dalam menulis. Dengan target, seseorang akan lebih mendisiplinkan dirinya. Target akan menjadi jalan untuk meluruskan keinginan yang harus kamu capai. Dengan target yang jelas, jalan yang kamu lakukan juga kan menjadi jelas. Terus menulis dan ciptakan suasanamu.
Berikut adalah tips dan trik menulis buku, novel, cerpen agar tidak bosan dibaca. Sebagai seorang penulis kita harus bijak. Bijak di sini maksudnya perhatian dengan pembaca. Caranya? Tulisan kita harus baik. Maksudnya, tulisan kita harus membuat orang lain merasa nyaman... Selengkapnya
Pengertian Puisi Kontemporer Pernah mendengar tentang puisi kontemporer? Apa ya puisi kontemporer? Menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia kontemporer artinya ‘pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini.’ Maka, secara garis besarnya puisi kontemporer berarti puisi yang... Selengkapnya
Salam berkarya. Apa kabar kamu? Iya kamu? Sudah menulis hari ini? Apapun itu. Sms, whatssapp, line, bbm, status, atau mungkin sebuah cerita di awal pagi ini sudah kamu tuliskan. Apapun itu selamat buat kamu yang sudah berhasil untuk menulis pada... Selengkapnya
2 Komentar untuk 7 Langkah Menjaga Mood saat Menulis