Memiliki kreativitas merupakan hal mutlak yang harus ada pada diri penulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kreatif didefinisikan sebagai memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan.
Kreatif juga didefinisikan dengan sifat mengandung daya cipta. Kreatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu bisa berupa ide atau gagasan atau kenyataan yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.
Menyinggung perihal kreativitas Lawrence Clark Powell (Pustakawan Amerika, Penulis, dan Kritikus) menyatakan bahwa penulis yang baik dan penulis besar memiliki apa yang disebut sebagai tiga S, yaitu kemampuan melihat (see), merasakan (sense), dan mengatakan (say).
Dia tanggap, merasa, dan memiliki kekuatan untuk mengungkapkan dalam bahasanya. Itulah prinsip 3S yang merupakan bentuk dari kreativitas seorang penulis.
Beberapa hal yang bisa dilakukan penulis dalam mengasah kreativitasnya adalah sebagai berikut.
Selain itu, penulis juga akan berusaha mencari inovasi seperti yang diminta oleh penerbit atau majalah dan media
massa sejenisnya.
Kelima hal di atas dapat memancing inovasi atau kreativitas yang tertanam dalam diri penulis. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba mengaplikasikan ilmunya.
“BUKU ADALAH JENDELA DUNIA” – Sedari kecil kita sudah akrab dengan benda mati yang memberikan nyawa pada otak ini. Keberadaan buku sungguh tidak diragukan lagi di tengah masyarakat. Buku berisikam pengetahuan-pengetahuan luas yang tentunya sangat bermanfaat bagi para pembaca. Informasi... Selengkapnya
Pada artikel sebelumnya Teknik Pengembangan Alur pada Cerpen sudah dibahas tentang berbagaimana teknik dalam pengaluran cerpen, baik strukturnya, susunan struktur, alur struktur dan lain-lain. Dalam beberapa hal kita juga sudah membahas banyak hal terkait alur. Tentu kamu tidak asing dengan... Selengkapnya
Tentang Penerbitan – Secara umum, penerbitan atau juga dikenal dengan istilah publishing kerap merujuk pada suatu produksi dan distribusi buku dalam bentuk cetak. Adapun individu yang berkecimpung menjadi pemimpin organsasi atau perusahaan penerbitan tersebut sering kali dikenal dengan nama penerbit.... Selengkapnya
8 Komentar untuk Cara Mengasah Kretifitas Dalam Menulis
Kebanyakan orang sulit membuat kerangka pemikiran. Apalagi membuat buku, kira2 apa teorinya dalam membuat fondasi sebuah buku?
Terima kasih mbak/ibu eliza zuzana atas pertanyaannya,
Untuk membuat fondasi buku yang harus dipersiapkan pertama adalah tema besarnya, kemudian tema besar tersebut kita part/pecah untuk di jadikan Bab per Bab, dalam prakteknya Buku fiksi dan non fiksi berbeda cara membuat fondasinya.
Kemudian kemampuan mempart satu tema besar menjadi kecil-kecil tergantung seberapa banyak kita berlatih dan membaca buku.
Semoga bermanfaat mbak/ibu 🙂
Aku punya sejumlah kumpulan tulisan tentang budaya Lombok (Sasak). Ada rencana untuk menjilidnya menjadi sebuah buku, tapi blum tahu prosen awal-akhir penerbitan. Ada yang berkenan memberi masukan?
Terima kasih atas pertanyaannya Kakak Lalu Pangkat Ali, kami coba jabarkan prosesnya ya,
1. Yang pertama harus di lakukan adalah mengumpulkan semua tulisan tersebut,
2. Setelah terkumpul di rapikan dengan membuat susunan daftar isi, di rapikan BAB per BAB agar nanti pembaca enak membacanya.
3. Lakukan Editing jika bisa lakukan sendiri jika tidak bisa, Kakak gunakan jasa editor kami.
4. Desain Cover
5. Layout naskahnya
6. Cetak
Pastikan ketika di cetak bukunya sudah mendapatkan ISBN (International Serial Book Number)
Jika kakak membutuhkan bantuan kami siap membantu untuk memproses naskah Kakak dari awal hingga terbit dan cetak.
Kalo ada yang belum jelas jangan sungkan untuk bertanya.
Terima kasih kakak 🙂
Menulis gampang-gampang susah, sepertinya benar sekali. Menulis itu bukan hal yang mudah karena harus mempunyai ide dan banyak pengalaman tentang dunia menulis sesuai kekreatipan penulis.
Yang paling berat lagi dalam menulis adalah untuk menyelesaikan cerita karena setiap hampir selesai ide itu hilang dan semua yang akan ditulis ending hilang sehingga cerita tersebut tidak kunjung selesai.
Pertanyaannya, bagimanakah obat ampuh untuk menyelesaikan cerita seperti diskripsi di atas.
Terima kasih kakak Khozah atas pertanyaannya.
Saran kami agar dapat menyelesaikan naskahnya tepat waktu, yang harus dilakukan berikut ini:
1. Sebelum menulis buatlah kerangka/outline naskahnya
2. Riset data yang di perlukan untuk melengkapi tulisan kita
3. Menulis bukan seperti menaiki anak tangga, jadi boleh lompat-lompat, tulis dulu yang ide nya sudah ada di kepala
4. Jika mentok cobalah cari suasana menulis yang baru, atau main ke toko buku/perpustakaan untuk mencari inspirasi baru.
5. Baca buku-buku yang mirip dengan tulisan yang lagi kita tulis, mungkin di sana bisa mendapatkan ide baru.
Itu saran dari kami, semoga bisa membantu..
Jika ada yang belum jelas jangan sungkan untuk bertanya.
Terima kasih